Kick Drums (Bass Drums)
Kick
Drums merupakan heartbeat yang membuat suatu musik terkesan lebih
ber-ritme. Kick Drums memiliki suara khas yang ngebass tapi juga
memiliki klik (suara tick). Cara terbaik mixing instrumen ini adalah
dengan mengurangi frekuensi medium dari instrumen ini, sehingga bass dan
suara klik lebih kental terasanya. Saya sarankan untuk menambah 2
sampai 4db pada 350hz-450hz, mengurangi frekuensi lainnya, dan
menambahkan 2db pada 2khz-3khz untuk memperkental suara klik.
Snare
Seperti
Kick Drums, Snare juga berperan dalam ritme suatu musik. EQ yang
asal-asalan membuat suara Snare menjadi sangat tipis. Cara terbaik
mixing instrumen ini adalah dengan menambah 2-3dB pada "sekitar"
frekuensi 80hz, kecilkan 2-3dB antara 350-450hz. Untuk menambah cerahnya
suara instrumen ini jangan lupa menambah 1-2dB pada 5khz. Jangan lupa
menambahkan kompresi dengan attack sekitar 2ms, dan release sekitar
11ms. Bila perlu tambahkan sedikit reverb tapi jangan berlebihan.
Hi-Hat
Ketika
cymbal lebih berperan pada bang atau pemisah bar, hi-hat lebih berperan
pada ritme tempo. Pastikan suaranya lebih jernih tanpa menjadikannya
sangat keras (Jangan seperti Kick & Snare). Cara terbaik mixing
instrumen ini adalah dengan mematikan frekuensi di bawah 200hz dan
menaikkan 1-3dB antara 6khz dan 8khz, gunakan telinga untuk merasakan
hasilnya (cara terbaik pada waktu mixing
).
).Low (Floor) Tom
Mixing
yang baik dapat membuat perbedaan antara drums fill dan drums solo
tanpa perbedaan yang mencolok pada pendengaran. Cara terbaik mixing
instrumen ini adalah mengurangi sekitar 12db sekitar 500hz, menambah
4-6dB sekitar 3khz, jangan lupa tambahkan kompresi dengan rasio 4.5:1,
attack yang lebih lambat 120ms, dan release 90ms.
High (Rack) Tom
Seperti
halnya Low Tom tapi High Tom memiliki frekuensinya sendiri, Cara
terbaik mixing instrumen ini adalah mengurangi 10dB pada 600hz, menambah
7dB sekitar 2khz, dan kompresi dengan rasio 6:1, attack yang lebih
cepat dari pada Low Tom yaitu sekitar 100ms, dan release yang sangat
cepat sekitar 25ms.
Overheads
Overheads
menampung dua audio, yaitu yang dihasilkan cymbals dan suara-suara khas
dari instrumen drums lainnya (misalnya resonansi suara pedal bass drum,
suara stick drums yang mengenai logam pada drums, sampai suara
resonansi ruangan, dll). Cara terbaik mixing instrumen ini adalah dengan
mematikan frekuensi dibawah 40hz, menambah 5dB sekitar 100 dan 200hz,
jika dibutuhkan tambah 1-2db pada 5khz untuk menambah kecerahan suara.
Untuk kompresi, set dengan rasio 3:1, attack 110ms, dan release 70ms.
Vocal
Vocal
merupakan audio yang selalu dimixing terdepan, yang tingkat
terdengarnya sangat tinggi, tapi bukan berarti vocal ini harus menutupi
instrumen lainnya. Cobalah bermain pada frekuensi 120hz dan 200 sampai
240Hz, naikkan beberapa db pada 5khz untuk meningkatkan presence, dan
jangan lupa juga pada 7.5 sampai 10khz untuk menampilkan suara khas
suatu vocal. Gunakan telinga untuk mengamati mixing yang terbaik.
Guitar
Guitar
biasanya akan menutupi kehadiran vocal bila tidak di mixing dengan
baik, untuk menghindari hal tersebut, turunkan atau matikan frekuensi
1khz dan 5khz, tambah sedikit pada 100hz dan 250hz, juga antara 10khz
dan 12khz, jangan lupa untuk bermain pada frekuensi 240hz, 2.5khz dan
8khz untuk membuat suanyanya lebih berisi. Untuk guitar akustik jangan
lupa bermain pada 2khz, 120 sampai 200hz, dan mengurangi atau mematikan
7khz sampai 10khz. Sekali lagi, peranan telinga sangat penting dalam
melakukan mixing instrumen ini.
Bass
Bass
merupakan instrumen penting untuk menyatukan instrumen menjadi lebih
erat, secara tidak langsung juga mempengaruhi perasaan pada ritme musik.
Bermainlah pada frekuensi 60 sampai 80hz, tambah beberapa db pada 700hz
sampai 1000hz, jangan lupa untuk menambah beberapa db pada 2.5khz,
Ingat Bass bukan berarti semuanya frekuensi rendah, jangan menambah
terlalu banyak frekuensi rendah pada instrumen ini, karena hanya akan
mengakibatkan hasil suara yang muddy (berdengung) dan terkesan kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar