Mixing merupakan sebuah proses pengaturan agar track-track audio terdengar balance satu sama lain. Proses ini merupakan sebuah proses kreatif yang sebenarnya sangat subjektif, serta bergantung pada genre musik yang sedang dikerjakan. Dengan demikian tutorial cara mixing lagu ini tidak dimaksudkan untuk menjadi aturan baku yang membuat anda dapat secara instant memiliki kemampuan mixing lagu secara sempurna ( karena mixing sempurna tergantung dari taste, art, telinga yang baik, latihan, jumlah sachet kopi instant serta batang rokok :)), namun paling tidak dapat dijadikan sebagai sebuah panduan umum untuk mengetahui darimana memulai, serta menentukan arah proses tersebut.
Langkah langkah yang akan saya bahas dibawah merupakan cara mixing lagu
yang biasa saya lakukan di studio (dan rasanya sebagian besar studio
engineer menggunakan langkah yang sama) hanya secara garis besarnya .
Langkah-langkah detail cara mixing drum, cara mixing bass guitar, cara
mixing vocal dan lain-lain dapat anda temukan pada artikel saya lainnya
di blog ini.
Langkah pertama – mixing drum
Langkah pertama adalah mixing drum. Berikut adalah cara yang biasa saya gunakan untuk mixing drum :
Pertama mute semua track yang ada, kemudian aktifkan semua track drum
kit (cymbals, hi-hat, tom dsb). Geser slider pan pada kedua track
overhead cymbal ke kiri dan ke kanan sesuai urutannya. Biarkan slider
pan pada snare dan kick tetap di tengah. Kemudian geser pan dari elemen
drum lain sesuai dengan posisi standarnya, misalnya suara hi-hat di
sebelah suara snare, tom 1 di sebelah tom 2, dst.
Compress semua track drum tersebut, kecuali track cymbals. Kemudian atur equalizer semua track drum tadi satu persatu.
Hal yang perlu diingat ketika mengatur equalizer drum, bahwasanya
instrument-instrument lain seperti vocal, guitar, piano, keyboard dll
nantinya harus memiliki frekuensi tersendiri. Dengan demikian akan jauh
lebih baik jika frekuensi dari setiap elemen drum yang nantinya akan
digunakan oleh instrument lain dipotong terlebih dahulu.
Setelah proses Compress dan EQ selesai, atur level volume semua track
drum sehingga terdengar balance. Effect reverb biasanya diberikan hanya
jika benar-benar dibutuhkan. Sebisa mungkin drum tidak diberikan
effect apapun agar pukulannya tedengar jelas. Kalaupun terpaksa
memberikan effect karena perlu memberikan kesan live biasanya reverb
hanya diberikan pada snarenya saja.
Langkah kedua - mixing bass guitar
Langkah berikutnya adalah mixing bass guitar kedalam lagu. Cara mixing bass guitar didalam sebuah lagu adalah sebagai berikut:
Nyalakan track bass dan biarkan pan tetap ditengah. Compressing pada
track bass ini sebenarnya tidak terlalu perlu (kecuali jika suaranya
benar-benar terdengar naik turun). Andaikan terpaksa mengcompress track
ini, maka konfigurasi compressor harus diatur secara hati-hati agar
suara dentuman dari petikkan senar bass tidak terdengar lemah.
Setelah selesai dikompresi, berikutnya adalah mengatur EQ untuk bass
tersebut. Mengatur EQ pada bass biasanya akan sedikit lebih sulit
dikarenakan range frekuensi yang ditempati bass guitar hampir sama
dengan range frekuensi yang ditempati oleh kick drum. Pada kondisi ini
biasanya saya bereksperimen disekitar frekuensi low – mid untuk membuat
kedua instrument tersebut tetap terdengar terpisah satu sama lain.
Terakhir, mengatur level volume bass tersebut hingga sama keras dengan
level volume drum. Pada tahap ini biasanya suara bass akan terdengar
terlalu keras, namun anda tidak perlu kuatir karena ketika semua
instrument selesai di mix, maka hal tersebut tidak akan terlalu
mencolok.
Langkah ketiga – mixing vocal
Setelah bass dan drum selesai di mixing, proses berikutnya adalah mixing vocal.
Pada saat mixing vocal, compressor mungkin diperlukan untuk mengatasi fluktuasi suara yang terjadi pada saat proses perekaman.
Atur EQ sehingga suara vocal berada disekitar range frekuensi 2500 Hz.
Frekuensi dibawah 80 Hz biasanya perlu dipotong untuk menghilangkan
noise.
Track vocal mungkin akan terdengar lebih baik jika diberikan sedikit
reverb atau delay, namun reverb/delay tersebut harus diatur agar tidak
terlalu panjang ataupun terlalu berlebihan Beberap musisi biasanya
menggunakan effect plate reverb atau slapback delay pada track vocal,
namun hal tersebut bukan suatu acuan karena akan sangat bergantung pada
selera anda serta kebutuhan lagu.
Langkah keempat – mixing guitar
Proses selanjutnya adalah mixing track guitar. Pada saat mixing guitar,
track rhythm guitar umumnya diduplikasi menjadi dua track yang
kemudian di-pan ke kiri dan kanan agar terdengar lebih tebal, sementara
lead gitar di duplikasi menjadi dua track yang diposisikan sedikit ke
kiri dan sedikit ke kanan.
Suara gitar memiliki peak natural pada frekuensi sekitar 4 kHz, hal
tersebut dapat dijadikan acuan pada saat menggunakan EQ. Compressor
yang digunakan secara berlebihan pada track guitar dapat membuat
noise.
Langkah kelima – mixing instrument keyboard, piano dan instrument lainnya
Langkah kelima adalah mixing keyboard, piano, serta
instrument-instrument lainnya. Pada saat mixing dilakukan pada sisa
track-track instrumen tersebut, nyalakan satu persatu dan
bereksperimenlah dengan posisi panning. Satu hal yang harus dipehatikan
adalah : pada saat setiap kali salah satu instrument ditambahkan
kedalam lagu, maka natural peak dari instrument tersebut akan bercampur
dengan track lain. Untuk mengatasi situasi ini , yang biasanya
dilakukan adalah mencoba menambah maupun mengurangi level volume
track, mengatur ulang equalizer ataupun effect lain sesuai kebutuhan,
namun dengan tetap menjaga eksistensi suara drums, bass dan vocal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar